Wednesday, October 17, 2018

Fakta dibalik Hasiil Pilkades Serentak di Kecamatan Ujungjaya


3 Desa di Kecamatan Ujungjaya Gelar Pemilihan Kepala Desa serentak pada Rabu 17 Oktober 2018. Desa desa tersebut adalah Desa Ujungjaya, Desa Sukamulya dan Desa Kudangwangi. Hasilnya ada 2(dua) fakta yang tidak bisa dipungkiri, yaitu :
1.       Incumben Kalah
2.       Generasi Muda Menang.

Mari kita cermati, hasil pemilihan di setiap desa.
1.       Desa Ujungjaya
Desa Ujungjaya di ikuti 3 calon kepala desa yaitu:
1)      Ius Ruswali, dari Kalangan Generasi Muda dan Pesantren
2)      Cucun Alfian, dari Kalangan Generasi Muda
3)      Asep Casdita, dari Incumben
Hasilnya : Cucun Alfian Menang dan unggul telak dari Incumben tapi beda tipis sekali dengan perolehan suara Ius Ruswali.

2.       Desa Sukamulya
Desa Sukamulya juga di ikuti oleh 3 calon kepala desa yaitu :
1)      Aswinder, dari Incumben (karena menjadi PJS Kepala Desa Sukamulya)
2)      Rusta, dari Kalangan senior dan pernah menjabata sebagai perangkat desa
3)      Dandan, dari Kalangan Generasi Muda
Hasilnya : Dandan Menang dengan suara yang cukup jauh dari semua saingannya.

3.       Desa Kudangwangi
Desa Kudangwangi diikuti oleh 4 calon kepala desa, yaitu :
1)      Dede, dari kalangan Generasi muda
2)      H. Didi, dari kalangan Tokoh masyarakat
3)      Maman, dari kalangan Generasi Muda
4)      Cecep, dari Incumben (Karena menjabat sebagia Sekdes)
Hasilnya : Maman menang dan Incumben Cecep Sekdes Kalah.

Jadi dapat disimpulkan Incumben semuanya Kalah. Dan Generasi Muda Menang. Ini juga bisa diartikan bahwa masyarakat tidak puas atau kecewa terhadap pimpinan sebelumnya dan berharap ada semangat baru dari generasi muda yang memimpin desa nya untuk perubahan yang lebih baik.

Hasil ini juga menjadi peringatan keras untuk Pilkades berikutnya. Para Kepala desa incumben harus mencermati ini, masih ada waktu bagi mereka untuk memperbaiki kinerja jikalau berniat ikut kembali di Pilkades. Pun demikian dengan para anggota DPR yang saat ini menjabat di legislatif mereka harus bisa menilai diri sendiri atas kinerjanya selama ini, apakah sudah baik atau belum?.

Masyarakat sekarang sudah cerdas, tahu mana yang harus dipilih, bila mereka maresa tidak puas dengan kinerja pemimpinnya bukan mustahil mereka akan memilih pemimpin yang baru, baik Kepala Desa, Anggota legislatif maupun Presiden.