Sunday, November 26, 2017

Desa Cibuluh Peringati Hari Jadinya Yang Ke 43



Pada Minggu dan Senin 26-27 November 2017, Desa Cibuluh memperingati hari jadinya yang ke 43. Hari jadi Desa Cibuluh sendiri sebenarnya tanggal 21 November, namun karena sesuatu dan lain hal puncak peringatan tersebut baru bisa dilaksanakan pada tanggal 26-27.

Menurut Sekretaris Desa Cibuluh Jojon Dulpaja “Banyak kegiatan yang digelar pada hari itu, diantaranya : pada hari Minggu tanggal 26 dilaksanakan kegiatan Turnamen Bola Volly Putra-Putri Open, Gerak jalan santai, Pentas seni putra daerah, Cerdas Cermat dan lomba mewarnai anak-anak TK dan PAUD se Desa Cibuluh. Sementara pada puncak acara hari Senin 27 November 2017 dilaksanakan kegiatan Arak-arakan tumpeng, Sunatan masal, Guar Sejarah, Penghargaan bagi mantan perangkat Desa, Penghargaan bagi murid berprestasi, Pentas Seni Masyarakat adat, Pencak Silat dan Kosidah”.

Hadir pada acara puncak tersebut, Camat Ujungjaya Didin Hermawan, Kapolsek ujungjaya, Danramil Ujungjaya, para Kepala Desa dan Perangkat Desa se Kecamatan Ujungjaya, Tokoh Masyarakat Adat dari berbagai daerah, Karang Taruna serta Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama juga tentunya masyarakat yang antusias menghadiri acara tersebut.

Salah seorang warga desa Cibuluh yang kami temui Encep Ales Lesmana mengatakan “kami sangat senang dan bangga dengan acara ini, dan sangat berterimakasih kepada Kepala Desa dan Perangkat serta panitia yang telah bisa menggelar acara ini” demikian katanya.

Photo salah satu  pentas seni daerah desa Cibuluh



Friday, November 24, 2017

Bank Sampah Tiara Luncuran Program Antar Jemput Anak Madrasah

Sebagai bentuk kepedulian terhadap pendidikan keagamaan, Bank Sampah Tiara menggandeng Madrasah Miftahul Huda Dusun Cilega Desa Sakurjaya untuk bekerja sama. Kerjasama tersebut berupa antar jemput ke madrasah oleh cator Bank Sampah Tiara, bagi siswa yang ikut menjadi peserta Bank Sampah Tiara. Kerjasama ini mulai dilaksanakan pada 20 November 2017. Dengan adanya kerjasama ini diharapkan bisa menambah keikutsertaan masyarakat dalam bank sampah sehingga bisa mengurangi masalah sampah di Desa Sakurjaya. Sementara keuntungan bagi madrasah adalah, dengan adanya kendaraan yang antar jemput bisa meningkatkan semangat anak madrasah untuk belajar, karena selama ini anak-anak terkadang malas ke madrasah di karenakan jarak yang jauh.

Program antar jemput ini memang muncul karena kurangnya kehadiran siswa ke madrasah. Jarak madrasah yang jauh dari rumah siswa dan tidak adanya kendaraan dikeluhkan para orang tua dan menjadi masukan saran ke Pemerintah Desa Sakurjaya. Menurut Kaur Perencanaan Desa Sakurjaya yang kebetulan juga Manager Bank Sampah Tiara Ade Rasip Mengatakan "Ya memang ada masukan dari beberapa orang tua siswa madrasah agar desa menyiapkan kendaraan untuk antar jemput siswa madrasah, dan Alhamdulillah kami bisa merealisasikannya dengan memanfaatkan cator yang ada di Bank Sampah Tiara". Bank sampah Tiara sendiri memiliki 2 (dua) unit cator, sehingga 1 (satu) cator bisa digunakan untuk angkutan anak Madrasah. "Bahkan saat ini kami menambah 1 (satu) cator lagi yang didesain khusus untuk angkutan anak madrasah" demikian tambah Ade.

Sementara ditemui ditempat terpisah Kepala Madarasah DTA Miftahul Huda Udin Ramdani,S.Ag mengatakan "Alhamdulillah kami sangat bersyukur kepada Allah Subhanahuwata'ala dan berterimakasih kepada Pemerintah Desa Sakurjaya khususnya kepada Pa Ade Rasip sebagai Kaur Perencanaan dan Manager Bank Sampah Tiara yang cepat tanggap merespon usulan warga untuk menyediakan angkutan anak madrasah, sehingga hasilnya bisa terlihat anak-anak yang ke Madrasah semakin banyak dan mereka semangat karena diantar jemput oleh cator".

Respon baik pun diberikan oleh para orang tua siswa madrasah diantaranya Ibu Rena "Alhamdulillah sekarang tidak usah cape lagi antar jemput anak ke madrasah dan tidak khawatir dijalan karena sudah diantar jemput oleh Bank Sampah Tiara".demikian ujarnya.

Photo Anak Madrasah diantar jemput oleh Cator Bank Sampah Tiara



Saturday, November 11, 2017

831 Orang Anggota PPS se Kabupaten Sumedang dilantik

Sabtu, 11 November 2017 bertempat di Graha Asia Plaza Sumedang, KPU Kabupaten Sumedang melantik dan mengambil sumpah janji anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) se Kabupaten Sumedang. Mereka berjumlah 831 orang yang berasal dari 270 desa dan 7 kelurahan, dimana setiap desa/kelurahan terdiri dari 3 orang anggota PPS.

Hadir pada acara tersebut, Bupati Sumedang Eka Setiawan beserta unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Kapolres, Dandim, Kejari dan Ketua Pengadilan Negeri), Perwakilan DPRD, Perwakilan KPU Provinsi Jawa Barat, Para Kepala SKPD, Camat, Kepala Desa dan Lurah se Kabupaten Sumedang juga jajaran KPU Kabupaten serta PPK se Kabupaten Sumedang.

Pelantikan dan pengambilan sumpah janji anggota PPS berlangsung sangat khidmat dan dipimpin oleh ketua KPU Kabupaten Sumedang Hersa Santosa. Karena semua anggota PPS muslim, maka pengambilan sumpah janji dilakukan dengan cara Islam.



Wednesday, November 8, 2017

Daftar Nama-Nama Panitia Pemungutan Suara (PPS) se Kecamatan Ujungjaya

Setelah mengikuti seleksi yang cukup panjang, Akhirnya terpilih orang-orang yang akan bertugas sebagai Panitia Pemungutan Suara (PPS) di desa-desa sekecamatan Ujungjaya. Sebelum terpilih mereka telah mengikuti serangkaian seleksi yaitu; Seleksi Administrasi, Test Tertulis dan terakhir Wawancara. Antusias warga Ujungjaya untuk menjadi PPS cukup besar, itu terbukti dari banyaknya peserta yang mengikuti seleksi tersebut. Walaupun yang dibutuhkan PPS di tiap desa cuma 3 orang, namun ada beberapa desa yang pendaftarnya lebih dari tiga orang. PPS terpilih nantinya akan mengikuti Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Jani yang akan dilaksanakan pada Hari Sabtu, 11 November 2017, Jam 13.00 bertempat di Graha Asia Plaza Sumedang.

Berikut nama-nama yang lulus menjadi anggota PPS :


Monday, November 6, 2017

Pemilihan BPD Sepi Pendaftar

Menjelang berakhirnya masa jabatan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) di Kecamatan Ujungjaya, Desa-desa melalui panitia masing-masing telah membuka pendaftaran bagi warga yang berminat menjadi anggota BPD. Namun sampai batas akhir pendaftaran ditutup, ternyata sangat minim pendaftar. Seperti halnya di Desa Sakurjaya, penerimaan calon BPD minim pendaftar. Dari 7 orang yang dibutuhkan ternyata hanya 7 orang pendaftar, artinya setiap RW hanya ada 1 pendaftar, kecuali RW05 Cikoang ada 2 orang karena memang yang dibutuhkan 2 orang. 

Sakurjaya sendiri terdiri dari 6 RW dan sesuai peraturan mengacu pada jumlah penduduk, quota anggota BPD adalah 7 orang sehingga dibagi menjadi 1 orang setiap RW kecuali RW05 dusun Cikoang 2 orang. Sementara Dusun Cilega yang terdiri dari 3 RW mendapat jatah 3 orang, dusun Cikuleu 1 orang dan dusun Citalok 1 orang.

Sepinya pendaftar membuat cukup kaget Panitia dan Perangkat Desa Sakurjaya. Seperti di ungkapkan Kaur Perencanaan desa Sakurjaya Ade Rasip "saya kaget penerimaan BPD sepi pendaftar, padahal panitia telah secara terbuka mengumumkan membuka pendaftaran baik melalui papan pengumuman, selebaran maupun melalui media sosial. saya mengira akan banyak masyarakat yang mendaftar karena sekarang BPD sudah ada aturan untuk mendapat tunjangan dan operasional dari desa, demikian tambah Ade.

Sementara itu ketua Panitia Pemilihan BPD desa Sakurjaya, Rahmat juga mengemukakan bahwa panitia telah memberi waktu yang cukup untuk pendaftaran dari tahap 1, tahap 2 dan tahap 3. "Kami telah membuka pendaftaran ini cukup lama dan diumumkan secara terbuka, tapi sampai batas akhir penutupan pendaftarnya memang cuma 7 orang, itu pun mereka daftar di akhir-akhir waktu, ya mau gimana lagi berarti kita tinggal minta persetujuan dari warga terkait calon tunggal disetiap wilayah", demikian pungkasnya.

Photo Penetapan calon BPD di  RW02 Dusun Cilega.