Ma Een (58thn) warga Dusun Cilega
Desa Sakurjaya Kecamatan Ujungjaya Kabupaten Sumedang, mendapat perawatan di
Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. Wanita Lansia ini menderita penyakit Sirosis
Hepatitis yang sudah lama. Karena Keadaan ekonomi yang kurang dan sanak keluarga
yang sedikit, Ma Een sulit untuk melakukan pengobatan. Memang dia punya Kartu
Indonesia Sehat, tapi untuk biaya atau ongkos berobat kesana kemari tentunya
memerlukan biaya.
Seorang warga yang juga
menganggap keluarga ma Een sebagai orang tua nya melaporkan keadaan Ma Een
kepada Jabar Quick Respon untuk memohon bantuan pengobatan. Dan permohonan
tersebut diterima oleh tim JQR.
Pada Selasa malam, tanggal 18
Juni 2019 tim JQR mendatangi rumah Ma Een. Dibantu aparat desa Sakurjaya, tim
JQR memverifikasi kebenaran aduan keadaan dan penyakit Ma Een. Pada malam itu
juga tim JQR beserta aparat desa berkoordiansi dengan Pihak Puskesmas Ujungjaya
untuk memohon penggunaan Mobil Ambulance.
Keesokan harinya Rabu 19 Juni
2019 sekira Pukul 07.30, Ade (39thn) Aparat Desa Sakurjaya datang ke Puskesmas
untuk memohon Ambulance membawa Ma Een ke RSHS, karena ada beberapa Prosedur
yang harus ditempuh Ma Een baru bisa diberangkatkan ke Bandung Pukul 10.30.
Ambulance tiba di Bandung sekira
pukul 15.00. Ma Een tidak bisa langsung ke Rumah Sakit karen Sesuai rujukan
dari RS Cideres yang dibawanya Ma Een dirujuk ke Poli Penyakit Dalam. Ma Een beserta
keluarganya UDI suaminya, dan ma Cicih kakak satu satunya di tempatkan dulu di
Rumah Teduh oleh Tim JQR. Sementara Tim Puskesmas beserta Ade (Aparat Desa)
kembali ke Ujungjaya dengan Ambulance.
Keesokan harinya Kamis 20 Juni
2019, Ma Een didampingi tim JQR berobat ke RSHS, Ma Een harus diperiksa
Laboratorium karena dari RS Cideres baru ada hasil USG. Namun hasil Lab baru bisa
diketahui Pada Tanggal 24 atau hari Senin. Hasil Koordinasi Tim JQR dan
Pemerintah Desa Sakurjaya disepakati Ma Een beserta keluarga tetap Nginap di
Bandung sampai hari Senin.Tim JQR bersedia memenuhi kebutuhan mereka selama di
Bandung.
Pada Senin 24 Juni 2019, hasil pemeriksaan Lab terhadap Ma Een, Pihak RSHS menyimpulkan Ma Een harus dirawat. Keluarganya pun pasrah, mereka hanya berharap Ma Een bisa terobati dan sembuh seperti sedia kala.