Tak seperti biasanya, Musrenbang tingkat Kecamatan Ujungjaya tahun 2018 digelar di salah satu desa yaitu Desa Keboncau. Memang banyak hal yang berbeda pada Musrenbang tahun ini diantaranya : dari pakaian ; Peserta laki-laki memakai salontreng, perempuan memakai kebaya, dari usulan; sudah dibahas pada pra musrenbang sebelumnya jadi tidak terlalu melebar dan terdapat usulan yang belum pernah ada pada musren sebelumnya yaitu pengadaan Cator pengangkut sampah. Hal lain yang lebih baik dari sebelumnya adalah kesediaan Para Anggota DPRD dapil 4 yang bersama-sama ikut berdialog dan bermusyawarah.
Musrenbang yang digelar pada Senin, 12 Pebruari tersebut sejatinya adalah musyawah dalam rangka penyusunan RKPD Kabupaten Sumedang tahun 2019, namun terkadang seperti biasanya peserta terlarut kedalam Pagu Indikatip Kewilayahan atau PIK yang dana untuk tahun 2019 menurun dratis yang hanya sekitar 556 juta. Dengan difasiltasi FDM Lina Marlina peserta sepakat membagi Pagu tersebut menjadi 60% kegiatan Pisik dan 40% kegiatan lainnya. Akhirnya muncul 3 Usulan yaitu sebagai berikut :
- Pembangunan TPT Jalan Cardawinata desa Sukamulya, sebagai pilihan kegiatan Pisik 60%
- Pengadaan Cator Pengangkut sampah di Desa Sakurjaya, Cibuluh, Cipelang, Palabuan dan Keboncau
- Pembangunan Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) di Desa Ujungjaya
Proses musrenbang memang sangat dinamis beberapa peserta memanfaatkan kesediaan Dewan yang ikut serta pada musyawarah tersebut. seperti halnya delegasi Sakurjaya yang menanyakan serta mengusulkan beberapa rencana diantaranya ;
- Berharap Status perumahan Pamoyanan menjadi aset Pemda Sumedang dan dikelola oleh Desa Sakurjaya,
- Adanya Stadion Olahraga di wilayah tanah Provinsi di Desa Sakurjaya
- Adanya Pengembangan Wisata Air di embung Cibatok Cikuleu
- Adanya Bumi Perkemahan di Cikuleu
- Adanya tempat atau komplek rest area dan pusat penjualan produk di kawasan Dapung Cilega
- Serta adanya Stasiun Penyiaran Televisi Daerah.
Menurut Ade Rasip Kaur Perencanaan Desa Sakurjaya yang mengusulkan hal tersebut, memaparkan bahwa "kita memang harus punya rencana yang beda. tidak hanya jalan, drainase atau yang biasa kita bangun lainnya, sebab ketika jalan sudah bagus, drainase TPT sudah bagus, Pasilitas Masyarakat sudah bagus semua kita harus bisa membangun yang lain, jangan sampai kita kebingungan mau membangun apa ketika dana desa terus ada, jadi perencanaan besar jangan takut untuk dimasukan kedalam rencana pembangunan". demikian pungkasnya.
No comments:
Post a Comment