- Desa Ujungjaya : 2 unit
Friday, December 12, 2014
Realisasi Pengadaan Traktor PIK Ujungjaya 2014
Kamis, 11 Desember 2014 telah dilaksanakan penyaluran pengadaan traktor yang merupakan bagian dari realisasi kegiatan PIK tahun 2014. Kecamatan Ujungjaya memperoleh 12 unit traktor yang disalurkan ke 9 desa di kecamatan Ujungjaya dengan rincian sebagai berikut :
Tuesday, October 14, 2014
LIPUTAN KHUSUS : Upacara Adat Ampih Pare, Hajat Bumi & Ritual Nguras Sumur Cikajayaan
Upacara Adat Ampih Pare, Hajat Bumi & Ritual Nguras Sumur Cikajayaan, Kegiatan Pelestarian dan aktualisasasi adat budaya merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan masyarakat Ujungjaya, dan mungkin ini kegiatan terbesar dan ter saklar di ujungjaya.
Menurut Panitia pelaksana Teguh Sugihyama acara ini akan berlangsung dari sore hari ini Selasa, 14 Oktober 2014 sampai dengan besok hari yaitu acara Ritual Nguras Sumur Cikajayaan, bahkan nanti malam masih ada acara dialog mengupas tuntas sasakala Ujungjaya.
Hadir pada acara ini, Bunda Indah(Budayawan Nasional), Ibu Edah Jubaedah dari Dewan Kebudayaan Sunda (DKS), juga para tokoh adat se kecamatan Ujungjaya.
Acara ini juga dimeriahkan oleh Seni Tradisional Ujungjaya Pimpinan Apih Udin (Ki Prakarsa). Lebih meriah acara ini juga disaksikan oleh masyarakat Ujungjaya di sekitar Sumur Cikajayaan dan sekitarnya, bahkan masyarakat luar Ujungjaya.
Laporan Khusus : Ade Rasip-Ujungjaya Online.
Thursday, October 2, 2014
FDM Sumedang Datangi Kantor Dinas PU Sumedang
Adanya usulan kegiatan Pagu Indikatif Kewilayahan (PIK) yang belum terealisasi oleh Dinas PU Kabupaten sumedang, membuat Forum Delegasi Musrenbang (FDM) Sumedang, penasaran untuk mengetahui hal penyebab nya. Selasa, 30 September 2014, Forum Delegasi Musrenbang (FDM) Sumedang mendatangi kantor Dinas PU Kabupaten Sumedang untuk melakukan audensi dengan para pejabat di kantor dinas PU Sumedang.
Hadir pada acara tersebut Kepala Dinas PU Kabupaten Sumedang, Para Kabid (Bina Marga, SDA dan Cipta Karya), Juga FDM dari seluruh kecamatan dan juga FDM Sektoral. Pada acara audensi tersebut dinas PU menyambut hangat kedatangan para delegasi musrenbang itu dan menjelaskan tentang beberapa usulan kegiatan PIK yang belum terealisasi. ada 103 usulan PIK yang ada di dinas PU yntuk tahun ini dan baru 65 kegiatan bisa teralisasi, demikian dikatakan kasubag program PU.
Untuk usulan yg belum teralisasi diantaranya adalah PENGADAAN ASPAL,
dimana kecamatan Ujungjaya juga termasuk yang punya usulan tersebut. FDM
ujungjaya (Ade Rasip) yang juga hadir pada acara tersebut menanyakan
kenapa Pengadaan Aspal di kecamatan Ujungjaya belum ada?. menurut PU
pengadaan aspal masih dalam tahap Lelang karena pengadaannya di satukan
se kabupaten sumedang, rencananya tahapan lelang sudah akan diketahui
pemenangnya sehingga pengadaan aspal bisa cepat dilaksanakan.
Friday, September 19, 2014
UPTB KB Wilayah Conggeang Kerjasama dengan Alhidayah Kecamatan Ujungjaya Kelola BKR
Pada acara kegiatan Pembinaan Masyarakat Peduli KB se Kecamatan Ujungjaya tahun 2014 yang merupakan realisasi usulan kegiatan Pagu Indikatif Kewilayahan (PIK) tahun 2013. dilaksanakan kesepakatan kerjasama UPTB KB wilayah Conggeang dengan Alhidayah Kecamatan Ujungjaya dalam hal mengelola kegiatan Bina Keluarga Remaja (BKR) di Kecamatan Ujungjaya.
Hadir pada acara tersebut, Sekcam Kecamatan Ujungjaya, Kepala UPTB KB wilayah Conggeang(Ujungjaya), Kepala Bidang Keluarga Sejahtera BKBPP Sumedang (Kemal Idris) dan para peserta yang terdiri dari unsur Pos KB, Sub Pos KB serta Pengurus dan Jamaah Alhidayah Kecamatan Ujungjaya.
Dalam paparan nya Kepala Bidang Keluarga Sejahtera BKBPP Sumedang (Kemal Idris) mengatakan bahwa kerjasama UPTB KB wilayah Conggeang dengan Alhidayah Kecamatan Ujungjaya
dalam hal mengelola kegiatan Bina Keluarga Remaja (BKR) di Kecamatan
Ujungjaya adalah hal yang cocok, karena mangatasi permaalahan remaja saat ini memang tugas kita semua.
Selanjutnya beliu menjelaskan beberapa permasalahan remaja diantaranya sebagai berikut:
- Jumlah yang besar, yaitu sekitar 286.329 atau 26% dari jumlah penduduk Sumedang (Pendataan Keluarga, 2012)
- Remaja sangat rentan terhadap resiko Triad KRR (Seksualitas, NAPZA, HIV dan AIDS).
- Hasil penelitian di 5 kota besar yg ada di Jawa Barat pada th 2013 menunjukan bahwa 67,9% remaja sudah melakukan hubungan seks sebelum nikah.
- Berdasarkan data dari Badan Narkotika Nasional tahun 2012, menunjukkan bahwa pengguna NAPZA sampai dengan tahun 2012 adalah 32.743 kasus, dimana 7.001 kasus dari total pengguna (21,38%) adalah mereka yang berusia remaja (16 – 24 tahun).
- Data penderita HIV/AIDS di Kab. Sumedang pada tahun 2013 sebanyak 212 orang.
- Hasil Survei di Sumedang 80% remaja lebih senang curhat ke teman dibanding ke ortu!
- Usia Kawin Muda, berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (2010), pernikahan usia 15 – 19 th mencapai 41,9%.
Dengan adanya data tersebut di atas, maka kita perlu membina remaja salah satunya dalam wadah Bina Keluarga Remaja (BKR).
Bina Keluarga Remaja(BKR)
Adalah Kelompok Kegiatan Yang Beranggotakan Keluarga Yang Mempunyai Remaja.
Wednesday, September 17, 2014
Kegiatan Penguatan Desa Siaga se Kecamatan Ujungjaya
Alhamdulillah salah satu usulan Pagu Indikatif Kewilayahan (PIK) kecamatan Ujungjaya tahun 2013, bisa teralisasi tahun 2014 ini. Usulan tersebut adalah Penguatan Desa Siaga. Dimana Kegiatannya berupa:
- Pertemuan Penguatan Forum Desa Siaga Aktif se kecamatan Ujungjaya, dilaksanakan pada hari Selasa dan Rabu, 16-17 September 2014 bertempat di Hotel Hegarmanah Cimalaka Sumedang.
- Pembagian perlengkapan desa siaga ke tiap desa
Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang. Hadir pada acara tersebut Sekretaris DinKes Kab. Sumedang, Sekcam Ujungjaya, Kasi PMD Kec Ujungjaya, Kasi Sosial Kec. Ujungjaya, Kepala UPTD Puskesmas Ujungjaya, Para Bidan, Promkes, FDM, dan Peserta sebanyak 10 orang tiap desa (90) orang.
Thursday, June 12, 2014
Piala Dunia 2014 Brazil
Jadwal Piala Dunia 2014 Brazil Lengkap Dengan Jam Tayang
Dunia sepak bola akan di suguhkan dengan demam piala dunia 2014,
merupakan sebuah pertandingan terbesar yang akan mempertemukan
negara-negara terbaik dari pelosok dunia, maka tak heran jika Pesta
akbar piala dunia merupakan sebuah pesta yang paling di tunggu oleh
setiap pecinta bola di seluruh dunia tak terkecuali juga saya pribadi
sangat antusias sekali dalam menyambut bergulirnya piala dunia FIFA
sebagai lembaga yang menaungi sepak bola seluruh indonesia telah meliris
jadawal piala dunia 2014 secara lengkap dengan tanggal dan jam
tayang nya, untuk itu sebagai pecinta bola harus lah mempunyai jadwal
pertandingannya agar selalu dapat menyaksikan jalannya pergelaran akbar
tersebut, sangat sayang memang jika melewatkan pertandingan piala dunia
yang di selenggarakan empat tahun sekali itu, bintang-bintang top sepak
bola akan siap berlaga demi membela negara dan mengeluarkan semua
kemampuannya, tetapi sering terjadi sedikit kekecewaan terhadap bintang
yang mereka andalkan.
Pasalnya jika mereka rajin menyumbangkan gol di klub mereka
masing-masing tetapi ketika di piala dunia penampilan mereka di bawah
standar performanya, mungkin bisa saja kurangnya kerjasama karena mereka
berlatih dengan tim nasional nya hanya beberapa bulan saja ketika
menjelang piala dunia, tidak seperti di klub, mereka setiap hari
berlatih dan berkomunikasi sehingga dapat mengerti satu sama lain,
tetapi akan kah hal itu terjadi di piala dunia 2014 ini, kita tunggu
saja penampilan para bintang sepak bola dunia dalam menjaga martabat
negaranya masing-masing, jadi patut di tunggu pergelaran piala dunia
2014 yang akan di selenggarakan di Brazil, untuk dapat mengetahui kapan
dan jam berapa pertandingannya akan di mulai ? berikut ini jadwal piala dunia Brazil 2014
Jadwal Piala Dunia 2014 Fase Group Lengkap Dengan Jam Tayang Waktu Indonesia
Untuk bentuk Excel silahkan Download file : Jadwal Piala Dunia 2014
Sunday, February 23, 2014
Siapkah Ujungjaya Memasuki Pasar Bebas Asean ?
MULAI 1 Januari 2015, pasar
bebas ASEAN (The Association of Southeast Asian Nations) atau
ASEAN Economic Community (AEC), diberlakukan.
Tujuan dari AEC ini adalah untuk menjaga stabilitas politik dan keamanan regional ASEAN, meningkatkan daya saing kawasan secara keseluruhan di pasar dunia. Selain itu untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, mengurangi kemiskinan dan meningkatkan standar hidup penduduk negara anggota ASEAN.
Ketika AEC berlaku, pabrik dibangun dan hasil produksinya bisa dijual dimana saja selama dalam lingkungan ASEAN. ASEAN akan menjadi pasar tunggal dan berbasis produksi tunggal dimana terjadi arus barang, jasa, investasi, dan tenaga terampil yang bebas, serta arus modal yang lebih bebas diantara negara ASEAN.
Lalu, bisa kah Indonesia menghadapi Pasar Bebas ASEAN ? Kalau bisa, bagaimana strategi Indonesia dalam menghadapinya ? Yang menjadi permasalahan Indonesia saat ini dan mungkin sampai mulai berlakunya AEC adalah kualitas tenaga kerja Indonesia yang rendah, serta jumlah penganggur Indonesia selalu tinggi.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, per Agustus 2013 sebanyak 47,9 persen tenaga kerja Indonesia maksimal berpendikan Sekolah Dasar (SD). Kemudian berpendikan SMP 17,8 persen, SMA 24,52 persen dan perguruan tinggi cuma 9,78 persen.
Kualitas SDM yang masih rendah tentu berdampak pada tingkat produktivitas dunia usaha nasional dan rendahnya tenaga kerja yang terserap oleh industri. Sebagaimana diakui Kualitas tenaga kerja Indonesia yang rendah berdampak pada tingkat produktivitas dunia usaha nasional dan rendahnya tenaga kerja yang terserap oleh industri.
Catatan Kadin Indonesia, menyatakan, tingkat produktivitas dunia usaha Indonesia berada di peringkat ke-59 dibandingkan Thailand di peringkat ke-27 dan Malaysia di peringkat ke-18.
Masih menurut data BPS, angka pengangguran di Indonesia per Agustus 2013 melonjak 7,39 juta jiwa dari Agustus 2012 sebanyak 7,24 juta jiwa. Bertambahnya pengangguran ini disebabkan berbagai faktor. Menko Perekonomian, Hatta Rajasa menduga karena PHK yang dipicu oleh pemogokan, sweeping dan relokasi usaha. Penganggur sebagai Sebagai Aset
Menurut Dirjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemnakertrans), Reyna Usman, Indonesia tak perlu khawatir atau takut dalam menghadapi AEC. Salah satu kekuatan Indonesia, kata dia, adalah jumlah angkatan kerja Indonesia yang mencapai 118, 2 juta per Agustus 2013 (BPS).
Ada pun penganggur Indonesia yang tinggi dan pendidikan tenaga kerja Indonesia yang renah, menurut Reyna, jangan dilihat sebagai beban, tetapi dilihat sebagai aset bangsa.
“Jangan melihat penganggur dan kualitas tenaga kerja sebagai beban, tetapi sebagai aset. Sebagai aset berarti kita mengambil jalan keluarnya agar menjadi aset,” kata Reyna, dalam ombrolan santai dengan SP di Jakarta, Kamis pekan lalu.
Memang harus diakui, sebagian orang bahkan pemerintah di banyak negara menganggap penganggur sebagai beban negara dan masyarakat.
Reyna mengatakan, untuk mengurangi pengganggur di Indonesia, Kemnakertrans melakukan terobosan yakni melakukan pelatihan dan pendidikan melalui sejumlah Balai Latihan Kerja (BLK).
Selain itu, kata Reyna, melalui Job Fair (bursa kerja). Reyna optimistis dapat menurukan angka pengangguran di Indonesia hingga mencapai kisaran 5,5-5,8 persen pada akhir 2013. Bagi perusahaan Job Fair sangat membantu mendapatkan tenaga kerja yang sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan perusahaan.
Perusahaan juga dapat melakukan rekrutmen tenaga kerja yang berkualitas secara langsung. Perekutan melalui Jab Fair biaya lebih murah dibanding dengan biaya pemasangan iklan di media cetak. Sedangkan bagi pencari kerja Job Fair dapat memperoleh informasi lowongan kerja. Efisien dan efektif dari segi biaya dan waktu pencarian lowongan pekerjaan lowongan.
Selain itu, banyak pilihan dalam mengisi kesempatan kerja yang ditawarkan. Menurut Muhaimin, Job fair terbukti efektif sebagai solusi dalam menurunkan pengangguran di Indonesia. Hingga Februari 2013 jumlah pengangguran di Indonesia turun 70.000 orang atau menjadi sekitar 7,17 juta penganggur.
"Jumlah pengangguran telah turun sebanyak 70.000 orang menjadi 7,17 juta orang jika dibandingkan pada Agustus 2012 yang jumlahnya 7,24 juta orang," kata Reyna.
Reyna mengatakan, pemerintah berusaha mengurangi jumlah pengangguran lulusan universitas. Pemerintah, kata dia, terus berupaya untuk membuka lapangan pekerjaan baru baik di bidang formal maupun informal. Salah satu solusinya dengan menggelar Gerakan Penanggulangan Penangguran (GPP) di seluruh Indonesia. Ia mengatakan, pemerintah memprioritaskan penciptaan lapangan pekerjaan baik formal maupun informal serta upaya penciptaan lapangan kerja (job creation) yang dipadukan dengan program aksi pemberdayaan masyarakat untuk menciptakan kesempatan kerja yang lebih luas.
Kesempatan kerja di Indonesia masih terbuka namun sangat kompetitif. Oleh karena itu pencari kerja dan pengangguran harus melengkapi kemampuannya dengan kompetensi kerja sehingga bisa dengan mudah menentukan lapangan pekerjaan yang sesuai dengan bakat, minat dan keinginannya.
Reyna mengatakan meskipun kondisi ketenagakerjaan di Indonesia semakin membaik dari tahun ke tahun, namun upaya untuk membuka lapangan kerja baru dan mengurangi angka penganguran terus dilakukan secara intensif. "Salah satunya adalah dengan meningkatkan SDM dengan membangun kompetensi tenaga kerja yang memiliki daya saing guna perluasan kesempatan kerja. Yang lebih utama lagi bagimana kita dapat mengembangkan jiwa kewirausahaan pada pencari kerja tendidik," katanya.
Menurut Reyna, terbatasnya kesempatan kerja baru serta tidak adanya link and match antara kompetensi yang dimiliki tenaga kerja dengan pasar kerja menjadi salah satu penyebab masalah tingginya tingkat pengangguran di negeri ini. Upaya lainnya yang dilakukan adalah melaksanakan program padat karya, pengembangan wirausaha produktif dan memperbanyak pelaksanaan bursa kerja (job fair)oleh pemerintah dan swasta.
Pemerintah pun menyediakan fasilitas dan program-program pelatihan kerja yang tersedia di Balai-balai Latihan Kerja (BLK) di seluruh Indonesia untuk mempercepat penyerapan tenaga kerja dan mengurangi angka pengangguran di daerah-daerah. Berdasarkan data Kemnakertrans saat ini terdapat 13 BLK UPTP milik Kemnakertrans dan 252 BLK UPTD milik pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia dengan jumlah instruktur yang mencapai 3.132 orang.
Tujuan dari AEC ini adalah untuk menjaga stabilitas politik dan keamanan regional ASEAN, meningkatkan daya saing kawasan secara keseluruhan di pasar dunia. Selain itu untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, mengurangi kemiskinan dan meningkatkan standar hidup penduduk negara anggota ASEAN.
Ketika AEC berlaku, pabrik dibangun dan hasil produksinya bisa dijual dimana saja selama dalam lingkungan ASEAN. ASEAN akan menjadi pasar tunggal dan berbasis produksi tunggal dimana terjadi arus barang, jasa, investasi, dan tenaga terampil yang bebas, serta arus modal yang lebih bebas diantara negara ASEAN.
Lalu, bisa kah Indonesia menghadapi Pasar Bebas ASEAN ? Kalau bisa, bagaimana strategi Indonesia dalam menghadapinya ? Yang menjadi permasalahan Indonesia saat ini dan mungkin sampai mulai berlakunya AEC adalah kualitas tenaga kerja Indonesia yang rendah, serta jumlah penganggur Indonesia selalu tinggi.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, per Agustus 2013 sebanyak 47,9 persen tenaga kerja Indonesia maksimal berpendikan Sekolah Dasar (SD). Kemudian berpendikan SMP 17,8 persen, SMA 24,52 persen dan perguruan tinggi cuma 9,78 persen.
Kualitas SDM yang masih rendah tentu berdampak pada tingkat produktivitas dunia usaha nasional dan rendahnya tenaga kerja yang terserap oleh industri. Sebagaimana diakui Kualitas tenaga kerja Indonesia yang rendah berdampak pada tingkat produktivitas dunia usaha nasional dan rendahnya tenaga kerja yang terserap oleh industri.
Catatan Kadin Indonesia, menyatakan, tingkat produktivitas dunia usaha Indonesia berada di peringkat ke-59 dibandingkan Thailand di peringkat ke-27 dan Malaysia di peringkat ke-18.
Masih menurut data BPS, angka pengangguran di Indonesia per Agustus 2013 melonjak 7,39 juta jiwa dari Agustus 2012 sebanyak 7,24 juta jiwa. Bertambahnya pengangguran ini disebabkan berbagai faktor. Menko Perekonomian, Hatta Rajasa menduga karena PHK yang dipicu oleh pemogokan, sweeping dan relokasi usaha. Penganggur sebagai Sebagai Aset
Menurut Dirjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemnakertrans), Reyna Usman, Indonesia tak perlu khawatir atau takut dalam menghadapi AEC. Salah satu kekuatan Indonesia, kata dia, adalah jumlah angkatan kerja Indonesia yang mencapai 118, 2 juta per Agustus 2013 (BPS).
Ada pun penganggur Indonesia yang tinggi dan pendidikan tenaga kerja Indonesia yang renah, menurut Reyna, jangan dilihat sebagai beban, tetapi dilihat sebagai aset bangsa.
“Jangan melihat penganggur dan kualitas tenaga kerja sebagai beban, tetapi sebagai aset. Sebagai aset berarti kita mengambil jalan keluarnya agar menjadi aset,” kata Reyna, dalam ombrolan santai dengan SP di Jakarta, Kamis pekan lalu.
Memang harus diakui, sebagian orang bahkan pemerintah di banyak negara menganggap penganggur sebagai beban negara dan masyarakat.
Reyna mengatakan, untuk mengurangi pengganggur di Indonesia, Kemnakertrans melakukan terobosan yakni melakukan pelatihan dan pendidikan melalui sejumlah Balai Latihan Kerja (BLK).
Selain itu, kata Reyna, melalui Job Fair (bursa kerja). Reyna optimistis dapat menurukan angka pengangguran di Indonesia hingga mencapai kisaran 5,5-5,8 persen pada akhir 2013. Bagi perusahaan Job Fair sangat membantu mendapatkan tenaga kerja yang sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan perusahaan.
Perusahaan juga dapat melakukan rekrutmen tenaga kerja yang berkualitas secara langsung. Perekutan melalui Jab Fair biaya lebih murah dibanding dengan biaya pemasangan iklan di media cetak. Sedangkan bagi pencari kerja Job Fair dapat memperoleh informasi lowongan kerja. Efisien dan efektif dari segi biaya dan waktu pencarian lowongan pekerjaan lowongan.
Selain itu, banyak pilihan dalam mengisi kesempatan kerja yang ditawarkan. Menurut Muhaimin, Job fair terbukti efektif sebagai solusi dalam menurunkan pengangguran di Indonesia. Hingga Februari 2013 jumlah pengangguran di Indonesia turun 70.000 orang atau menjadi sekitar 7,17 juta penganggur.
"Jumlah pengangguran telah turun sebanyak 70.000 orang menjadi 7,17 juta orang jika dibandingkan pada Agustus 2012 yang jumlahnya 7,24 juta orang," kata Reyna.
Reyna mengatakan, pemerintah berusaha mengurangi jumlah pengangguran lulusan universitas. Pemerintah, kata dia, terus berupaya untuk membuka lapangan pekerjaan baru baik di bidang formal maupun informal. Salah satu solusinya dengan menggelar Gerakan Penanggulangan Penangguran (GPP) di seluruh Indonesia. Ia mengatakan, pemerintah memprioritaskan penciptaan lapangan pekerjaan baik formal maupun informal serta upaya penciptaan lapangan kerja (job creation) yang dipadukan dengan program aksi pemberdayaan masyarakat untuk menciptakan kesempatan kerja yang lebih luas.
Kesempatan kerja di Indonesia masih terbuka namun sangat kompetitif. Oleh karena itu pencari kerja dan pengangguran harus melengkapi kemampuannya dengan kompetensi kerja sehingga bisa dengan mudah menentukan lapangan pekerjaan yang sesuai dengan bakat, minat dan keinginannya.
Reyna mengatakan meskipun kondisi ketenagakerjaan di Indonesia semakin membaik dari tahun ke tahun, namun upaya untuk membuka lapangan kerja baru dan mengurangi angka penganguran terus dilakukan secara intensif. "Salah satunya adalah dengan meningkatkan SDM dengan membangun kompetensi tenaga kerja yang memiliki daya saing guna perluasan kesempatan kerja. Yang lebih utama lagi bagimana kita dapat mengembangkan jiwa kewirausahaan pada pencari kerja tendidik," katanya.
Menurut Reyna, terbatasnya kesempatan kerja baru serta tidak adanya link and match antara kompetensi yang dimiliki tenaga kerja dengan pasar kerja menjadi salah satu penyebab masalah tingginya tingkat pengangguran di negeri ini. Upaya lainnya yang dilakukan adalah melaksanakan program padat karya, pengembangan wirausaha produktif dan memperbanyak pelaksanaan bursa kerja (job fair)oleh pemerintah dan swasta.
Pemerintah pun menyediakan fasilitas dan program-program pelatihan kerja yang tersedia di Balai-balai Latihan Kerja (BLK) di seluruh Indonesia untuk mempercepat penyerapan tenaga kerja dan mengurangi angka pengangguran di daerah-daerah. Berdasarkan data Kemnakertrans saat ini terdapat 13 BLK UPTP milik Kemnakertrans dan 252 BLK UPTD milik pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia dengan jumlah instruktur yang mencapai 3.132 orang.
Monday, February 17, 2014
Musrenbang Kecamatan Ujungjaya 2014
Senin 17 Pebruari 2014 telah dilaksanakan musrenbang tingkat kecamatan Ujungjaya tahun 2014. Acara yang dihadiri oleh 6 orang delegasi tiap desa dari 9 desa sekecamatan ujungjaya itu membahas prioritas usulan kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun 2015. Musren juga memilih dan memilah kegiatan yang akan diajukan ke APBD Kabupaten melalui (PIK dan PI SKPD), Yang diajukan Ke APBD 1 (Provinsi), APBN dan Usulan yang dibiayai oleh PNPM-MP dan Integrasi.
Hadir juga dalam Musren tersebut unsur Dinas terkait dari UPTD/UPTB sekecamatan Ujungjaya, Tim Musren Kecamatan dan Kabupaten (Bappeda dan FDM), Juga dari DPRD Sumedang yang hanya diwakili satu orang Dewan dari davil IV (Ujungjaya, Conggeang, Tomo, Paseh dan Jatigede).
Diantara usulan kegiatan yang akan di biaya oleh PIK (Pagu Indikatif Kewilayahan) adalah sebagai berikut :
- Peningkatan Jalan Kudangwangi-Keboncau
- Pengaspalan Jalan PU Sanyere-Sahbandar
- Perbaikan irigasi Palasari-Sukamulya
- TPT Jalan Suradipa
- Pembangunan Poskesdes Keboncau
- Listrik Keluarga Miskin desa Palabuan
- Listrik Keluarga Miskin desa Sukamulya
- Program Pembinaan Peran serta masyarakat dlm pelayanan KB-KR yang Mandiri
- Pelatihan Kader Jumantik dan Pengadaan Alat Fogging
- Pelatihan Agrobisnis Petani Mangga Gedong Gincu
- Pengadaan Racun Hama
- Program Paket C/ Setara SLTA
Tuesday, February 11, 2014
Visi Kecamatan Ujungjaya 2014-2018 "MAPAG"
Visi Ujungjaya "MAPAG" maksudnya "Ujungjaya Maju, Panceg, Guyub". Hal ini disampaikan sekretaris kecamatan (Sekcam) Ujungjaya Drs Lili Rahli dalam setiap acara musrenbang desa tahun 2014. Beliau juga menjelaskan bahwa "Mapag" berarti menjemput yang sudah dekat.
Bukan rahasia lagi kalau kecamatan Ujungjaya dalam waktu dekat ini akan berubah menjadi kawasan industri. Maka warga ujungjaya harus siap MAPAG perubahan tersebut.
Adapun Penjelasan MAPAG (Maju, Panceg, Guyub) sebagai berikut :
- Maju, adalah kondisi terwujudnya percepatan perbangunan ke arah yang lebih baik dengan semakin meningkatnya kualitas sumber daya manusia dan hasil-hasil pembangunan, ditandai dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi sehingga tercapainya kesejahteraan
- Panceg, adalah kokoh dan istiqomah dalam menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan, nilai-nilai luhur budaya, dan nilai-nilai kebangsaan, dan hukum dalam perilaku hidup bermasyarakat dan bernegara.
- Guyub, adalah sikap memegang teguh komitmen, suka bekerja sama dan bergotong royong dalam membangun sinergitas antara masyarakat, aparatur pemerintahan, dan stakeholder yang ada.
Mewujudkan Kecamatan Ujungjaya yang Maju, Kokoh, dan Solid dalam menghadapi tantangan di masa depan
Subscribe to:
Posts (Atom)